![]() |
Pakaian Adat Suku Dayak |
Di antara pembaca tentu ada yang sangat menyukai barang-barang khas suku dayak
dan penasaran dengan bahan bajunya yang sangat indah, yang dikenal sangat
indah. Sebenarnya bahan pakaian adat dayak itu apa sih? jawabannya simak dalam ulasan berikut ini.
Pakaian Adat Suku Dayak
Bahan pakaian Suku Dayak sangatlah unik, terbuat dari bahan kayu keras yang diolah sehingga menghasilkan kayu yang lemas dan lembut tak bedanya dengan selembar kain. Bahan baju tersebut kemudian dipotong seperti baju model rompi tanpa lengan. Baju tersebut dikenal dengan nama sangkarut. Sementara bagian bawahnya berupa cawat.
Pakaian Adat Suku Dayak
Bahan pakaian Suku Dayak sangatlah unik, terbuat dari bahan kayu keras yang diolah sehingga menghasilkan kayu yang lemas dan lembut tak bedanya dengan selembar kain. Bahan baju tersebut kemudian dipotong seperti baju model rompi tanpa lengan. Baju tersebut dikenal dengan nama sangkarut. Sementara bagian bawahnya berupa cawat.
Corak
dan motif pakaian Suku Dayak, kebanyakan menggambarkan hewan dan tumbuhan,
teknik pewarnaannya dengan menggunakan warna-warna alami (yang diambil dari
bahanpbahan alam).
Setelah
itu dikenal teknik menenun, bahan pakaian kayu keras yang awalnya hanya
diproses dengan cara ditempa dihaluskan kemudian berkembang dengan diambil
seratnya. Serat kayu keras tesebut kenudian dicelup pada bahan pewarna alam dan
hasilnya menghasilkan ragam bentuk dan corak yang sangat beragam. Setelah
diciptakan alat tenun, pakaian dan bahan Suku Dayakpun mengalami perkembangan
dan keragaman, seperti mulai menggunakan bahan dari rotan, rumput dan akar pada
tumbuhan.
Fungsi Pakaian Adat Suku Dayak
Fungsi Pakaian Adat Suku Dayak
Pakaian
adat suku dayak digunakan dalam kegiatan atau upacara adat, pakaian tersebut
dikenal dengan nama bulang. Pakaian adat bulang dibagi lagi menjadi beberapa
jenis, salah satunya adalah bulang Kuurung, baju yang tidak ada lengannya yang
hanya dipakai oleh dukun, jika dukun laki-laki menggunakan warna hitam yang
bagian pinggirnya diberi tambahan pita berwarna merah dengan lebar 3 cm,
sedangkan jika dukunnya wanita menggunakan warna dan bentuk yang sama dengan
dukun laki-laki, namun bedanya bahan kancing untuk dukun wanita terbuat dari
kain dan bagian tangan pendek.
Atau
jenis pakaian dokot tangan adalah baju adat yang memiliki tangan atau
berlengan. Baju yang hampie seluruh masyarakat Suku Dayak punya adalah baju
bulang burai king, adalah baju yang dihiasi dengan bahan manic-manik sebagai
hiasan, Baju bulang bulai king juga dihiasi oleh pelengkapan di kepalada dan
kaki yang terbuat dari bulu-bulu binatang yang ditata menjuntai sehingga Nampak
indah dan menarik.
Keberagaman
Suku di Indonesia sangatlah beragam dan masing-masing memiliki ciri khasnya
sendiri. Demikian pembahasan singkat mengenai bahan baju dayak, semoga bisa
menjadi jawaban bagi pertanyaan mengenai bahan pakaian adat suku dayak.
No comments:
Post a Comment