![]() |
Sosiologi Olahraga |
Sosiologi olahraga sebagai kajian keilmuan memberikan sumbangsih untuk memahami lebih
dalam olahraga dan masyarakatnya. Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga
awalnya karena adanya keterlibatan kajian sosiologi yang mengkaji fenomena
dalam olahraga.
Konsep sosiologi dapat dijadikan dasar untuk memahami konsep-konsep
sosiologi olahraga, terutama yang berhubungan dengan proses sosial yang
menyebabkan terjadinya perubahan nilai-nilai yang terdapat dalam dunia
olahraga.
Olahraga
tidak hanya berhubungan dengan masalah kesehatan saja namun berhubungan dengan
berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti ekonomi, politik, sosial dan
kebudayaan. Oleh sebab itu untuk dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam
dunia olahraga bisa menggunakan pendekatan ilmu lainnya, dalam konteks artikel
ini adalah sosiologi.
Pengertian Sosiologi Olahraga
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses sosial
yang terjadi, bisa berupa hubungan
individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompoknya dalam suasana
formal maupun material, baik yang terjadi secara dinamis ataupun statis.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sosiologi olahraga diartikan
sebagai ilmu terapan yang mengkaji masalah-masalah olahraga. Dalam dunia
olahraga terjadi proses sosial yang memiliki karakteristik salah satunya adalah
membangun suatu permainan yang dinaungi oleh aturan, nilai, norma dan pranata
yang melembaga.
Kelompok sosial di dalam olahraga mempelajari tipe-tipe perilaku
setiap anggotanya untuk mencapai tujuan bersama atau kelompok sosialnya yang
umumnya berada dibawah organisasi sosial atau pranata lainnya.
Perkembangan dan Kajian
Di Indonesia ilmu keorahragaan masih terbilang masih terbilang baru.
Awal mulanya pada tahun 1950-an. Pada tahun 1960-an kajian olahraga mulai
berkembng seiring dengan hadirnya sosiologi akademik dan munculnya berbagai
liputan olahraga di media cetak dan elektronik.
Pada tahun 1980 subdisiplin ilmu olahraga mulai menjadi perhatian
dan menjadi kurikulim lembaga pendidikan perguruan tinggi di bidang olahraga. Banyak
bahasan sekitar olahraga yang berkaitan dengan sistem sosial, fenomena sosial,
hubungan antara olahraga dan agama, peranan kelompok minoritas, masalah
kenakalan remaja, hubungan olahraga dengan usia, norma, jenis kelamin, hubungan
pendidikan dan olahraga dengan budaya majemuk dsb.
Fungsi dan Makna sosial
olahraga
Kerangka berfikir yang digunakan untuk menelaah fenomena dan
kejadian sosial olahraga dikembangkan oleh Nixon dan Steveson, yaitu memandang
olahraga sebagai sebuah pranata sosial yang memiliki potensi menjalankan
beberapa fungsi, baik yang berhubungan dengan fungsi instrumental olahraga
seperti: fungsi sosial emosional, fungsi politik, fungsi mobilitas sosial,
fungsi sosialisas dan fungsi integrative.
Dalam keolahragaan mengandung beberapa makna, antara lain adalah sebagai berikut:
- Makna ekspresif yang berpangkal pada pengalaman dalam kegiatan olahraga dan seseirang yang merasa mampu dan cakap di bidang olahraga tertentu. Termasuk di dalamnya menyangkut perasaan sukses dan mandiri yang pada akhirnya menghasilkan penilaian yang positif atau dikenal dengan istilah self concept.
- Makna simbolik material maupun non material untuk sebagian orang khususnya anak muda merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk identitas pridabi yang selanjutnya penting untuk pembentukan self concept. Simbol material, contohnya seperti: gaya berpakaian, model rambut dsb. Sedangkan simbol non material contohnya seperti: cara berbicara, minat, sikap dsb.
- Makna Interaksi sosial . Olahraga memberikan kepada seseorang untuk melakukan interaksi dengan anggota lainnya. Karena itulah olahraga menjadi salah satu wahana yang penting memberikan kesempatan bergaul, belajar, membuat prestasi, cara untuk hidup sehat dsb.
No comments:
Post a Comment