Dikisahkan dulu di kawasan dago pakar banyak ditemukan
senjata pada zaman purba seperti: ujung panah. Tombak, kapak, Tembikar dan
cetakan tanah liat. Cerita ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Ir R.W. Van Bemmelan pada tahun 1949 dan penelitian dari pakar geologi Dr. W.
Rothpietz dari Swiss (1950).
Dalam buku Haryono Kunto, 1986 disebutkan bahwa para peneliti
menyimpulkan daerah pakar merupakan sentra pembuatan senjata zaman purba, dari
masa Neolitikum hingga perunggu. Sedangkan nama “Pakar” mengacu kata basa sunda yaitu “Pakarangan” yang artinya Senjata. Kemudian kata ini selanjutnya
menjadi nama kawasan.
Kawasan
Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda (Dago Pakar)
Di kampung pakar desa Ciburial terdapat taman hutan raya
Ir H. Djuanda atau lebih dikenal dengan sebutan Dago Pakar merupakan salah satu
hutan yang masih bertahan di Kota Bandung. Selain sebagai tempat wisata,
kawasan ini menjadi tempat konservasi flora dan fauna. Kurang lebih ada sekitar
2500 jenis tanaman terdapat di kawasan ini.
Di kawasan ini terdapat juga area bermain untuk anak-anak. Taman Dago Pakar sangat ramai
dikunjungi wisatawan terutama pada hari libur. Banyak orang yang rekreasi
menikmati udara yang segar.
Peninggalan Sejarah Gua
Belanda dan Gua Jepang
Selain keindahan alamnya di kawasan taman hutan Ir H
djuanda Anda akan menjumpai peninggalan
yang bersejarah, yaitu gua Belanda dan gua
Jepang.
Gua Belanda lorongnya panjang dengan mulut gua yang lebar. Dulu gua ini digunakan oleh penjajah Belanda sebagai markas militer, tempat penyimpanan senjata dan tempat tahanan perang. Di gua Belanda terdapat lorong-lorong hingga menembus dinding.
Tidak jauh dari gua Belanda terdapat gua jepang. Panjang
gua jepang tidak terlalu dalam, bagian mulut gua tidak terlalu besar bahkan
dinding-dindingnya tidak dibeton. Masuk kedalamnya terasa begitu lembab dan
dingin. dulu tentara jepang menjadikan
gua sebagai tempat pertahanan yang dibangun oleh penduduk bumi yang disuruh
kerja paksa.
Walaupun siang hari kondisi gua sangat gelap, tapi Anda tidak
perlu khawatir karena di depan gua sudah ada orang-orang yang menyewakan
senter. Gua Belanda dan gua Jepang dipercaya sebagai tempat yang angker. Selain
memiliki nilai sejarah, suasana seram dan mencekam didalam gua menjadi salah
satu daya tarik wisatawan untuk datang.
Kawasan
Maribaya Wisata Air Terjun Dengan Pemandangan Yang Menakjubkan
Setelah selesai menelusuri gua Belanda dan gua Jepang, Anda
bisa meneruskan perjalanan menuju Maribaya. Di kawasan Maribaya Anda bisa
menikmati keindahan alam yang eksotis. Dengan daya tarik wisata berupa curug
atau air terjun Maribaya atau curug Omas.
Di dekat air terjun dengan ketinggian sekitar 30 meter terdapat dua jembatan yang memudahkan pengunjung untuk menikmati air terjun. Di Maribaya Anda bisa menikmati sajian minuman hangat khas Bandung Bajigur dan bandrek.
Di dekat air terjun dengan ketinggian sekitar 30 meter terdapat dua jembatan yang memudahkan pengunjung untuk menikmati air terjun. Di Maribaya Anda bisa menikmati sajian minuman hangat khas Bandung Bajigur dan bandrek.
Jika Anda tertarik wisata ke dago pakar bisa dikunjungi setiap
hari dengan jam buka dari jam 08.00 - 18.00 WIB. Tiket masuknya Rp 11.000,-
sedangkan untuk wisatawan asing Rp 75.000,- ( tahun 2015). Selain di Dago Pakar Masih banyak tempat wisata di Bandung yang menarik untuk Anda kunjungi.
No comments:
Post a Comment