![]() |
Gambar: Hitler dan Joseph Gobbels |
Nazi Jerman menyebarkan ideologi nasional-sosialisme dibawah kekuasaan Adolf Hitler. Salah satu media propaganda yang digunakan untuk menyebarkan idiologinya adalah dengan menggunakan film documenter. Adolf Hitler mempercayai bahwa film merupakan alat yang ampuh untuk menyebarkan sebuah ideologi dan membentuk opini publik.
Pengaruh kuat dari Joseph Gobbels
yang menjabat sebagai menteri proganda Nazi Jerman memiliki kepentingan pribadi
untuk menyebarkan filosofi dan agenda Nazi, dalam pidatonya ia bersikeras bahwa
bioskop di Jerman memiliki peran untuk melayani “pelopor militer Nazi”.
Pada tahun 1933 Jerman mendirikan
sebuah departemen film, tujuannya adalah untuk menyebarkan pandangan idiologi
Nazi. Pada saat itu Nazi mengontrol segala hal yang berhubungan dengan film,
baik gedung pertunjukannya, pemilihan skenarionya, para pemain, musik, bahkan
pendistribusiannya. Film Naji Jerman pada saat itu digunakan pula sebagai alat untuk mengontrol lingkungan sosial.
Bagi Anda penggemar film sejarah,
berikut film ini adalah dua film dokumenter mengenai Nazi Jerman.
Leni Riefenstahl’s Triumph of the Will (1934)
![]() |
film leni riefenstahl's triumph of the will |
Nama Hitler muncul dalam judul
pembukaan. Tema yang diangkat dalam film ini adalah kembalinya Jerman sebagai
kekuatan yang besar, yang akan membawa kemuliaan Jerman di bawah kepemimpinan
Adolf Hitler.
Triumph of the Will dirilis pada tahun 1935 dan menjadi salah satu
contoh film propaganda yang paling menonjol dalam sejarah film dunia. Film yang
mendapat pengakuan sebagai film terbesar
dalam sejarah.
Film ini menggunakan teknik Riefenstahl
yaitu seperti memindahkan kamera, menggunakan lensa fokus panjang. Teknik Riefenstahl
digunakan untuk menciptakan distorsi persfektif, foto udara dsb.
Leni Riefenstahl’s Triumph of the Will berhasil memenangkan penghargaan tidak hanya
di Jerman saja, bahkan di Amerika
Serikat, Perancis, Swiss dan negara lainnya film ini medapatkan penghargaan.
Efek kekuatan film ini bukan
hanya menyangkut ideology Nazi Jerman, namun mampu mempengaruhi film-film dokumenter,
iklan. Bahkan sampai sekarang, pengaruh film Leni Riefenstahl’s Triumph of the Will masih ada. Karena memiliki unsur propraganda
yang sangat besar, film ini dilarang diputar di Negara Jerman karena dikhawatirkan
dapat memunculkan kembali paham Nazisme.
The Eternal
Jew (1940)
![]() |
ilustrasi film the eternal jew |
Film ini dibuat atas desakan Joseph
Gobbels yang saat itu menjabat sebagai menteri Propaganda Nazi Jerman. Film
yang diproduksi lebih dari satu tahun ini di sutradarai oleh Fntz Hippler,
kemudian naskahnya diedit oleh Eberhad Taubert .
Dalam film ini menggambarkan orang-orang
Yahudi dengan tampilan yang tidak beradab dan berstatus rendah. Orang-orang
Yahudi dalam film digunakan sebagai objek, sengaja menggunakan pakaian kotor, kurus,
menyeringai, meringis sebagian diantaranya bergigi kotor.
Pada tahun 1937, Departemen
Propaganda Nazi Jerman membuat pameran seni, tempatnya di Munich yang diberi
judul sama dengan filmnya: Der Ewige Jude,
kemudian sesudah itu diterbitkan sebuah buku yang berisi 265 foto. Masing-masing caption foto bertujuan menghina
dan menegaskan degenerasi ras kaum Yahudi.
Demikian gambaran singkat dua
film documenter Nazi Jerman yang terkenal. Semoga dapat menambah informasi dan
resensi film, khususnya film sejarah Nazi Jerman.
asyik sekali ulasannnya...
ReplyDelete